dari batas atas dan bawah tiap system komponen (box dan woofer, tweeter
dan horn) ... itu harus overlap wilayahnya. Kalau menurut kira2 awal
batasannya ngga ada yang overlap
misal
- woof asik 50Hz - 500Hz, tapi
- tweet aman di 800Hz - 20000Hz),
wah ... itu harus ganti komponen dulu ..
mau di apa2in, pasti ngga asik. Kalau di paksa dijadiin, ntar 500-800Hz
pasti ada lubang atau ngga enak disitu ... atau mungkin aja on-axis
enak, tapi off-axis ngga enak (off axis ini yang biasa ngga di
pedulikan.
Kalau saranku,
- 15"nya sampai 150-200Hz saja ...
- 8" nya sampai 1-2kHz
saja.
Ini bicara pengalaman aja untuk speaker dengan sensitifitas
tinggi, biasanya itu yang optimal. Pertama ... mute tweeternya ...
nyalakan 15"nya ... ukur. Terus nyalakan 8"nya saja, ukur. Terus
nyalakan 15" dan 8" nya ... ukur. Kalau 15" dan 8" ada cancellation ...
itu berarti harus check polaritas dan time alignment. Kalau posisi
driver ngga bisa di ubah, berarti tidak usah pedulikan time alignment,
tapi langsung check polaritas, balik dan ukur lagi ... perhatikan nambah
apa ngga. Biasanya salah satu pasti ada yang nambah. Gawatnya, kalau
2-2nya nunjukkan cancellation ... >_< ini berarti harus di check
di minimum 4 jarak berbeda, misalnya 2m, 4m , 2m offaxis dan 4m off axis
dan pastikan cancellationnya masih ada apa ngga. Kalau memang BENAR2
ada ... itu berarti time alignment atau break up mode yang parah. Biasa
kalau gini, aku akan mikir xover yang tajem slope nya.
Kalau di ukur 15" dan 8" nya langsung nyatu (mungkin 8" nya di balik
polaritasnya atau ngga) ... xover point bisa di kira2 dari pengukuran
masing2 driver. Menurut aku pribadi, pemilihan ini diperumit sama
masalah polar/dispersi suara speaker ... cuma ini agak panjang untuk di
jabarkan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas saran & kritiknya !!