IQRO' - BACALAH

Master Of Tutorial

Cari

Home » » Operator Sound - Pengaturan Mixer & Prosesor

Operator Sound - Pengaturan Mixer & Prosesor


menggunakan compressor

Compressor digunakan untuk membatasi signal input ke mixer dari sebuah instrumen / vokal agar tidak mengalami Peak. Contohnya saat seorang pemain drum memukul snare, kekuatan pukulannya pastilah tidak sama, kadang sangat kuat, kadang pelan. Dengan kompresor kita dapat mengkontrol dinamikanya agar terdengar lebih stabil. Dalam kasus vokal, kompresor beguna untuk menahan suara kencang penyanyi saat dia bernyanyi dengan teriak tanpa menjauhkan mic nya. Dengan Compressor, maka sinyal penyanyi tidak akan mengalami peak waktu dia berteriak

Berikut ini adalah bagian pengaturan yang terdapat pada kompresor:

    ATTACK adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan compressor nya. Apabila kita mensetting attack 0ms berarti sinyal masuk akan langsung di kompres compressor. Compressor dengan attack 0ms akan menghasilkan sound tumpul. Untuk mendapat sound yang lebih ada hentakannya, setting attack bisa ditambah seperlunya. Jika setting attack 10ms, maka setelah 10ms baru sinyal itu di kompres

    RATIO adalah perbandingan sinyal in dan out. Ratio digunakan untuk menghitung berapa perbandingan suara yang akan di kompres/ditahan. Ratio dimulai dari 1:1 sampai semampunya. Ratio 1:1 berarti sinyal masuk 2dB akan keluar dari Compressor juga tetap 2dB. Apabila Ratio 2:1 maka sinyal masuk 2dB akan dikeluarkan 1dB. Jika sinyal input naik dengan cepat dengan kenaikan dB yang jauh, maka diperlukan Ratio yang tinggi, agar tidak mengalami peak berlebihan

    THRESHOLD adalah level dimana compressor mulai aktif bekerja. Level dimulai dari angka 0dB hingga tak terhingga. Bila threshold di set di angka 0dB artinya compressor akan aktif bekerja saat sinyal menyentuh angka 0dB. Namun apabila sinyal tidak menyentuh angka 0dB berarti compressor tidak akan bekerja.

    MAKE UP GAIN digunakan untuk menambah gain (dB) pada channel tersebut agar terdengar normal dan tidak terdengar kalau chanel itu di kompres. Setelah di kompres, biasanya suara dari chanel tersebut akan mengecil. Agar suara tersebut tidak menjadi kecil, kita dapat menggunakan tombol Make Up Gain ini.

    ATTENUATION sering juga dinamakan Gain Reduction. Digunakan untuk melihat berapa dB sinyal yang terkompres setiap kali menyentuh threshold. Semakin tinggi dB nya berarti semakin banyak sinyal yang terkompres. - David Santoso

kotak di sekitar unity fader

Apakah anda pernah memperhatikan bahwa di Fader Channel ada titik-titik atau kotak di daerah sebelum dan sesudah 0 dB (unity) ? Biasanya di antara + 5 dB sekitar 0 dB itu.

Fungsi kotak-kotak itu bukan cuma hiasan saja, tetapi untuk mengingatkan bahwa kondisi unity tidak semata pada ada pada titik 0 dB, tetapi pada seluruh wilayah kotak / titik-titik itu. Jadi kita diingatkan bahwa kalau sudah berbeda 6 dB akan terjadi peningkatan/penurunan volume secara dobel - loui
menggunakan gate dengan baik

Gate adalah alat yang mengijinkan sinyal input dikeluarkan bila sinyal tersebut kekuatan (amplitudo) nya lebih besar dari threshold gate. Dengan kata lain gate membatasi sinyal input yang masuk ke dalam input mixer. Sebagai contoh jika gate di batasi -30dB kemudian ada sinyal input yang hanya memiliki batas bunyi dari bawah hingga -25dB, sinyal tersebut tidak akan masuk ke input.

Berikut adalah tombol-tombol yang sering ada di gate:

Threshold: Dibawah threshold sinyal diblokir, atau diatenuasi (kurangi) dengan sangat kuat.

Range floor: menyatakan jumlah atenuasi yang terjadi (terukur dalam dB). Bila nilai range-floor lebih dari -50 dB, secara praktis berarti memblokir total si gate tersebut.

Attack time: jumlah waktu hingga gate terbuka ketika sinyal melebihi threshold.

Hold time: jumlah waktu gate diijinkan terbuka, bahkan setelah sinyal kembali ke bawah threshold.

Selamat memblokir sinyal yang tidak penting - David Santoso
gate VS expander

Salah satu alat berguna yang bekerja mirip dengan Gate adalah Expander. Expander berarti: pelebar, sesuai dengan artinya expander merupakan alat untuk melebarkan suara input. Mari bandingkan gambar kiri (tanpa expander) dan kanan (setelah lewat expander)

     

 Ketika sinyal input di bawah batas expander, hasil yang di dapatkan adalah input biasa, namun ketika sinyal input yang masuk melebihi dari batas expander tersebut, sinyal input akan mengalami pelebaran suara. Selamat mencoba - David Santoso
balanced atau unbalanced ?

Ada dua macam koneksi dalam sistem audio : BALANCED dan UNBALANCED. Koneksi BAL adalah koneksi dengan tiga jalur konduktor/kabel yaitu : hot - cold - ground. Adapun koneksi UNBAL adalah koneksi dengan hanya 2 jalur kabel : hot - cold (bila ada jalur ketiga, maka biasanya jalur ketiga digabungkan dengan jalur negatif).

Koneksi UNBAL memiliki resiko noise karena rentan terhadap gangguan/interferensi dari perlengkapan listrik (seperti lighting, dsb.) atau stasiun pemancar. Noise ini terjadi karena gelombang interferensi alat listrik lain tersebut menembus kabel kita dan ikut terbawa ke perlengkapan sound kita. Resiko interferensi ini menjadi semakin besar seiring dengan semakin panjangnya kabel.

Untuk mengatasi hal ini, maka sebaiknya kita menggunakan koneksi BAL. Dalam koneksi BAL, sinyal dikirim melalui 2 buah jalur kabel. Salah satu jalur kabel akan membalik sinyal yang berangkat sehingga sinyal tersebut Out-Phase / Cancelling dengan sinyal di jalur kabel yang satunya lagi. Karena dilindungi dengan kulit kabel, maka pembalikan ini tidak akan membawa efek Cancellation. Di ujung lainnya, sinyal terbalik tadi akan kembali dibalik sehingga kita kembali mendapatkan sinyal In-Phase seperti sediakala.

Keuntungan dari pembalikan ini adalah : semua sinyal interferensi yang masuk sepanjang kabel akan saling meniadakan (Cancellation / Out-Phase) pada saat tiba di ujung akhir kabel. Sungguh sebuah cara yang cerdik untuk menghindari interferensi sinyal audio - JS.
Reverb dan tombol-tombolnya

Reverb adalah efek suara yang terjadi karena adanya suara yang dipantulkan. Jika anda bernyanyi di hall, suara akan terdengar lebih bagus karena ada suara yang memantul / menggema. Efek gema inilah yang disebut dengan Reverb.
Alat Reverb digunakan untuk memunculkan efek gema tersebut dan memberikan efek suatu dimensi ruang. Beberapa tombol pada alat Reverb adalah:

    Pre Delay digunakan untuk mengatur waktu yang dibutuhkan antara suara asli yang kering 'dry' dengan suara pantulan pertama dari sebuah Reverb. Otak manusia akan mempersepsikan Reverb ketika jarak pre delay adalah kurang dari 100 ms. Apabila lebih dari itu, maka efek ini disebut sebagai Echo.

    Early Reflection digunakan untuk mengatur besarnya "ruangan" yang dipersepsi otak manusia terhadap reverb yang dihasilkan. Parameter ini mengatur beberapa pantulan pertama yang terjadi sebelum reverb yang sesungguhnya datang. Beberapa pantulan pertama inilah yang akan memberi persepsi bentuk serta luas ruangan.

    Reverb Time mengatur panjangnya waktu reverb berlangsung sampai benar-benar habis. Sering disebut juga sebagai Sustain, Decay, dll. - David Santoso

setting EQ

Memang sulit men-setting EQ karena sangat tergantung selera, akustik ruangan, dan faktor-faktor lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang baik, mulai dengan menetralkan semua EQ di posisi 0 atau flat, lalu besarkan seluruh volume 50%. Pastikan bahwa anda sudah puas dengan posisi speaker dan gain subwoofer.

Setelah itu, putar CD yang anda hafal soundnya, dan sesuaikan tiap-tiap frekuensi band EQ satu-persatu. Jangan sekaligus beberapa band frekuensi ! Satu band saja dan dengarkan lagi. Selesaikan satu band tersebut sampai soundnya bisa diterima. Lalu lanjutkan ke band frekuensi lainnya.
Selama melakukan ini, bisa saja anda menyesuaikan band sebelumnya kembali karena bunyi sound masih berubah-ubah sepanjang penyesuaian. Memang langkah ini sangat memakan waktu, tetapi hasilnya sangat memuaskan. – IMPERIAL REIGN forums.techpowerup.com
golden rule EQ Mr. Bobby Owsinsky

- Bila bersuara ‘becek / berlumpur’ (muddy), potong (cut) di area 250Hz
- Bila berbunyi ‘kaleng’ (honky), potong di area 500Hz.
- Potong (cut) bila anda menginginkan suara yang lebih baik.
- Tambah (boost) bila anda ingin membuat bunyi unik / berbeda.
- Kita tidak dapat mem’boost’ bila memang frekuensi itu tidak ada di sumber bunyi.

Gunakan bandwidth Q sempit sewaktu ‘cut’, gunakan Q lebar waktu ‘boost’. Bila anda menginginkan suatu suara menonjol, kurangi bagian bottom/low. Bila anda menginginkan suara itu bercampur dengan suara lainnya, kurangi bagian top-high nya - www.ps139.com
nada VS frekuensi VS panjang gelombang

Berikut adalah tabel Mik Fielding untuk mengetahui frekuensi dari nada beserta panjang gelombangnya.Tabel ini sangat berguna untuk membantu agar mixing kita lebih detil lagi.

Dengan melihat tabel ini, kita mengerti mengapa kita tidak dapat mendengar nada D-1 dari jarak 2 meter di depan subwoofer. Karena nada D-1 membutuhkan 10 meter lebih untuk dapat terbentuk sempurna dan menjadi bunyi.

NADA PIANO
   

FREKUENSI (Hz)
   

PANJANG GELOMBANG

A - 0
   

27,5
   

13,481 meter

D - 1
   

36,7081
   

10,100 meter

A - 1
   

55,0000
   

6,741 meter

D - 2
   

73,4162
   

5,050 meter

A - 2
   

110,000
   

3,37 meter

D - 3
   

146,832
   

2,525 meter

A - 3
   

220,000
   

1,685 meter

D - 4
   

293,665
   

126,2 cm

A - 4
   

440,000
   

84,26 cm

D - 5
   

587,330
   

63,12 cm

A - 5
   

880,000
   

42,13 cm

D - 6
   

1174,66
   

31,6 cm

A - 6
   

1760,00
   

21,1 cm

D - 7
   

2349,32
   

15,8 cm

A - 7
   

3520,00
   

10,5 cm

D - 8
   

4698,64
   

7,9 cm

A - 8
   

7040,00
   

5,3 cm

D - 9
   

9397,27
   

3,9 cm

A - 9
   

14080,0
   

2,6 cm

D - 10
   

18794,5
   

2 cm
Setting GATE

Salah satu perangkat yang sering digunakan dalam sound system adalah Gate. Terutama setting sound drum,dimana komponen seperti snare, hihat, tom, kick dll letaknya berdekatan dan rawan kebocoran bunyi.

Secara singkat Gate adalah : alat yang tidak akan meneruskan sinyal (dalam satuan dB) apabila nilai level signal-nya di bawah nilai threshold yang ditentukan. Lalu kontrol apa yang biasanya menjadi standar dalam perangkat Gate? Yang utama adalah :
- Threshold : kontrol ini yang akan menentukan di level berapa signal diperbolehkan masuk gate. Apabila di bawah nilai ini, maka signal akan ditutup dan tidak diteruskan. Semakin besar  dB yang kita set, semakin besar signal yang dibutuhkan untuk membuka gate.
- Attack  : mengontrol kecepatan gate bereaksi apabila signal sudah memasuki ambang threshold.
- Release : menentukan seberapa cepat gate kembali menutup setelah sebuah signal dibiarkan melewati gate.
Setiap produsen menambahkan fitur-fitur lain sebagai pelengkap. Bacalah manual alat tersebut. Atau luangkan waktu untuk mencoba berbagai fitur tersebut.
Gate biasanya disisipkan di insert mixer. Mengapa demikian? Dengan melewati insert mixer, berarti signal sudah melalui proses treatment gain melalui gain / trim. Hal ini akan mempermudah kita apabila ada permasalahan yang timbul di tengah pertunjukan.

Setting Gate : dapatkan struktur gain dengan meminta pemain drum untuk mencoba dulu satu persatu. Mulai kick, snar, hihat, tom. Setelah itu lakukan sedikit equalisasi sampai sound dari masing-masing channel dianggap memuaskan. Baru setelah itu kita tentukan setting threshold Gate. Tentukan nilai attack terbaik agar gate bereaksi secepat mungkin dan natural . Kalo sudah dengarkan hasilnya. Apabila ada bunyi sustain mengganggu maka putuskan berapa nilai release terbaik.

Lakukan proses ini satu persatu, mulai kick, snar, hihat, dan seterusnya sampai semua yang perlu di gate telah masuk. Ingat bahwa drummer adalah manusia yang staminanya bisa menurun. Karena itu tentukan nilai threshold dengan bijak. Jangan terlalu ekstrim menentukan threshold karena nantinya mengakibatkan hasil sound tidak natural.

Artikel ini tidak serta merta membuat kita jadi piawai dalam men-setting gate, tentunya tetap dibutuhkan praktek dan latihan untuk mengasahnya. Selamat mencoba – Uki Tridaya
Panduan cepat Mr. Mik Fielding meng - EQ instruments

Kick Drum : 60-80 Hz Bottom depth; 2.5kHz Slap attack

Snare Drum : 240 Hz Fatness; 2-3kHz Crispness

Hi-Hat Cymbal : 200 Hz Clank; 2-4kHz Stick hit metal ; 6-8kHz  Harshness; above 8 kHz Shimmer

Rack Toms : 240 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones

Floor Tom :  120 Hz Fullness; 2-4kHz Attack; 8kHz Overtones

Bass Guitar : 60-80 Hz Bottom; 700-1kHz Attack or Pluck; 2.5 kHz String Noise or Pop

Acoustic Guitar : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5-5kHz Clarity;

Electric Guitar : 100-250Hz Body; 2.5-3KHz Clarity; 6-8kHz Presence.

Electric Organ : 80-120 Hz Bottom; 240Hz Body; 2.5kHz Clarity

Piano : Bottom at 80-120Hz; Clarity at 2.5-5kHz;  "Honky Tonk" sound with high "Q" at 2.5kHz

Horns : Fullness at 120-240Hz; Shrill at 5-8kHz

Strings : Fullness at 240Hz; Scratchiness at 7-10kHz

Conga/Bongo : Resonance at 200-260Hz; Presence/Slap at 2-4kHz

Vocal : Fullness at 120Hz; Boominess at 200-280Hz; Presence at 5kHz; Sibilance at 6-7kHz
setting EQ pidato

Secara garis besar, frekuensi pidato dapat dibagi atas 3 area utama : fundamental, huruf hidup (vowel : a, i, u, e, o) dan huruf mati (konsonan).

Fundamental pidato ada di frekuensi 125-250 Hz. Disini kualitas suara terdapat. Kita dapat mengenali suara si pembicara di frekuensi ini.

Huruf hidup muncul di frekuensi 350 Hz – 2 kHz. Huruf mati muncul di 1,5 – 4 kHz.

60 % energi suara muncul di frekuensi 63 - 500 Hz dengan hanya 5 % tingkat kejelasan suara. Sementara itu area 500 Hz – 1 kHz menampilkan 35 % kejelasan suara. Dan akhirnya area 1 – 8 kHz menghasilkan 60 % kejelasan suara.

Terlalu banyak boost di antara 1 – 4 kHz dapat menyebabkan pendengar lelah. Tetapi vokal dapat dibuat menonjol dengan boost di 3 kHz. Terlalu banyak boost di area 5 -16 kHz dapat menyebabkan sibilance (desis ‘ssss’) - Devin DeVore
feedback destroyer

fBila anda tidak memiliki sound operator tetap, sebaiknya anda mempertimbangkan untuk menggunakan Feedback Eliminator / Destroyer.

Alat ini adalah sebuah prosesor elektronik yang mencari dan menghancurkan feedback. Bila sebuah feedback muncul, maka secara otomatis alat ini akan mencari frekuensi feedback tersebut dan menakik nya (notches it out). Waktu feedback muncul lagi di frekuensi yang lain, maka alat tersebut akan mengirim filter kedua sebagai penyelamatnya - Lorne Atkins
cut atau boost EQ ?

Alasan mengapa EQ lebih baik di 'cut' (kurangi/potong) dibandingkan dengan di 'boost' (dinaikkan) adalah karena dengan boosting, maka kita juga mem -boost noise di sinyal tersebut. Coba saja. Boost tiap frekuensi dan dengarkan hasilnya. Bila anda pikir sound nya bertambah enak, silahkan saja. Siapa tahu ? - Ian Waugh
mixing

Hal pertama yang diperhatikan orang adalah penyanyi utama. Pastikan bahwa mereka terdengar baik dan cukup keras, baru kemudian kita mengolah gitar, keyboard, drum, dan sebagainya - Dave
kabel speaker vs kabel instrumen

Kabel untuk speaker tidak baik digunakan sebagai kabel instrumen. Begitu pula sebaliknya. Karena kabel instrumen hanya mampu membawa sedikit tenaga (low power) dan ber-hambatan tinggi (high impedance / High Z). Sedangkan kabel speaker sebaliknya : high power dan hambatan rendah (low Z).

Bila anda menggunakan kabel instrumen sebagai kabel speaker, mungkin anda akan baik-baik saja di sinyal rendah. Pada sinyal tinggi, anda akan mengalami berbagai masalah dalam bentuk ampli mengalami panas berlebihan, speaker berbunyi distorsi (peak), atau kabel hangus.

Bila kita menggunakan kabel speaker untuk instrumen, maka bisa jadi anda akan mengalami noise karena induksi dari perlengkapan listrik di sekeliling (lighting, dan sebagainya). Mengapa demikian ? Karena kabel speaker hanya memiliki pelindung luar yang tipis, sedangkan isi kabel  dalamnya besar dan tebal. Induksi mudah masuk dan terbawa oleh kabel hingga berbunyi di speaker kita – www.fender.com
setting bandwidth di EQ

Bandwidth merupakan jarak antara frekuensi yang paling rendah sampai dengan frekuensi yang paling tinggi yang diperlukan. Sering disebut juga sebagai lebar cakupan antara frekuensi ter-rendah hingga ter-tinggi yang kita ubah. Bandwidth sering diberi kode ‘Q’. dan muncul di Equalizer. Untuk lebih mudahnya, lihat gambar ini

Besarnya bandwidth diukur dari -3dB di bawah frekuensi kerja hingga -3dB di atas frekuensi kerja. Jika fo dinaikkan atau diturunkan 10dB, maka daerah frekuensi yang dipengaruhi dianggap dari frekuensi di bawah f0 (disebut f1) dan di atas f0 (disebut f2) yang dinaikkan atau diturunkan 7dB. Sehingga bandwidth dihitung dengan f2 – f1.

Untuk menentukan besar atau kecilnya range frekuensi (bandwidth) kemudian dinamakan parameter quality atau kualitas (Q). Parameter Q dihitung dengan f0/(f2-f1). Jadi jika bandwidth-nya semakin lebar maka nilai parameter Q akan kecil dan sebaliknya jika bandwidth sempit maka nilai parameter Q akan besar. Sehingga besar kecilnya Q yang telah di atur dalam mixer maupun peralatan sound lainnya akan sangat berpengaruh terhadap perubahan lebar sempitnya (bandwidth) frekuensi yang akan kita atur – David Santoso
total harmonic distortion (THD)

Total Harmonic Distortion adalah sebuah indikator di amplifier atau pre-amp tentang seberapa jauh penurunan kualitas suara terjadi. THD diukur dengan cara membandingkan output dengan input.

Suara terdiri dari berbagai frekuensi. Kualitas suara input (frekuensi) dapat mengalami penurunan setelah diproses oleh alat tersebut. Besar penurunan kualitas ini dinyatakan dengan angka THD. Misalnya THD 0.004 %, artinya kualitas suara menurun 0,004% dibandingkan aslinya.

Semakin kecil nilai THD, semakin bagus kualitas alat tersebut - www.stereos.about.com
berbagai reverb

Ada beberapa tipe program reverb. Mari kita lihat lebih detail :

Tipe ROOM : reverb tipe ini adalah simulasi suara yang berbentuk ruangan. Simulasi suara ini mencerminkan ruangan yang lebih kecil dibandingkan tipe HALL.

Tipe HALL : tipe ini menghasilkan sound yang lebar, hangat, dan besar. Mencerminkan ruangan aula yang besar.

Tipe PLATE : tipe ini sangat sesuai untuk vokal. Pada jaman dahulu pembuatan reverb Plate dilakukan dengan cara mengirim sound ke sebuah plat metal yang akan memantulkannya kembali bolak balik. Suara vibrasi pantulan ini kemudian direkam kembali menjadi audio signal. Reverb ini bersifat cerah (bright) dan jernih (clean) sehingga cocok untuk vokal.

Tipe CHAMBER : dahulu kala, semua studio memiliki ruang pantul (echo chamber). Suara dikirimkan ke ruang pantul ini, kemudian direkam kembali. Suara pantulan inilah yang dinamakan reverb Chamber – www.emusictips.com
kesalahan dalam grouping mixer analog

Berikut saya ingin share kesalahan saya dalam melakukan grouping channel, yang ternyata berakibat cukup fatal pada hasil mixing saya.

Selama ini saya selalu set grup 1-2 untuk vocal dan 3-4 untuk musik dengan kondisi PAN tiap channel selalu di tengah (center). Di Fader Group juga ada toggle PAN, yang juga saya set di tengah (center). Disinilah letak kesalahan saya.

Karena kesalahan ini, saya tidak pernah mendapatkan sound yang clear pada setiap event yang saya tangani. bertahun2 ini kami tidak pernah mendapati mixing yang clear pada setiap eventnya. Konfigurasi ini ternyata menyebabkan signal yang dikirim ke channel Left dan Right menjadi kembar semua. Jadi seolah-olah ada 2 event kembar yang tampil live bersamaan dan menggunakan soundsystem yang sama alias MONO.

Setelah saya tahu cara grouping yang benar, lalu saya terapkan sebagai berikut : vokalis pada grup 1 (PAN di set full kiri/odd/left) dan musik pada grup 2 (PAN channel di set full kanan/even/right). Setelah itu, PAN di fader group saya set center. Dengan setting ini, maka sinyal di kiri dan kanan speaker tidak lagi kembar (mono), tetapi menjadi stereo. Yang artinya walaupun kami naikkan Main Fader, kita tetap bisa mendapati hasil mixing yang clear. Tiap-tiap instrumen ataupun vokal terdengar jelas dan tidak saling menumpuk.

Semoga kesalahan ini tidak terulang pada rekan-rekan SoundMan lainnya - loui-
pembicara penting

Banyak pembicara terbiasa mendengar suara mereka lewat speaker dan menyesuaikan volume dan kualitas suara mereka sesuai apa yang mereka dengar. Mereka butuh speaker monitor yang baik agar percaya diri dengan suara mereka.

Suara monitor yang terlalu kecil akan menyebabkan pembicara mendekatkan diri ke mic atau berteriak. Bila monitor terlalu keras akan menyebabkan mereka menjauh dari mic dan berbicara lembut. Perhatikan bagaimana mereka memegang mic – bila terlalu jauh, kecilkan monitor. Bila terlalu dekat, keraskan monitor - Dr. Dale A. Robbins
rasio Signal to Noise (S/N)

Rasio Signal to Noise (S/N) adalah jarak antara level sinyal dengan level dimana mulai terdengar noise. Besarnya S/N biasanya dinyatakan dalam dB (desibel).

Untuk mengetahuinya secara praktis (selain membaca manual alat) dapat kita gunakan cara berikut : Tanpa ada bunyi sinyal apapun, kita naikkan volume sampai kita mendengar adanya bunyi noise. Itulah nilai S/N dari alat yang kita operasikan.

Nilai S/N 30dB artinya ada 30dB sinyal dengan 0dB noise, dan juga berarti ada 31dB sinyal dengan 1dB noise, serta ada 50dB sinyal dengan 20dB noise, dst.

Semakin besar nilai S/N berarti semakin bebas alat tersebut dari noise. Alat dengan S/N 70dB lebih baik dari alat dengan nilai S/N 40dB. Alat pertama dapat menghasilkan bunyi yang bebas noise hingga 70dB, sedangkan alat kedua hanya mampu menghasilkan bunyi bebas noise 40dB saja.

Dengan mengetahui batas S/N, maka kita akan tahu sampai batas mana audio yang kita hasilkan bersih dari noise – Benjamin Soegiaman & JS
setting compressor

Compressor adalah sebuah alat yang sangat berguna. Di live music, kompresor diguanakan untuk membatasi peak sinyal. Kompresor dapat meningkatkan dan membumbui suara, tetapi bila di set terlalu tinggi akan merusak suara. Ingat hal ini : Hanya gunakan kompresor bila dibutuhkan, jangan meng-kompres hanya karena kita memiliki kompresor yang bagus !

Berikut adalah beberapa tips tuntunan dalam menggunakan kompresor. Tidak setiap kasus cocok dengan tips ini, tetapi tips ini patut dicoba sebagai bahan dasar untuk melakukan perbaikan lebih jauh.

Kick Drum - ratio 8:1, attack di bawah 2ms, reduksi maksimum 10dB.

Snare Drum – ratio 3:1, auto attack release, threshold -10dB. Bila menginginkan suara yang dalam, gunakan ratio antara 4:1 - 6:1, attack 5-10ms, release sekitar 150ms, reduksi maksimum 10dB.

Elektrik Gitar – ada 3 ide yang patut dicoba : Ratio antara 3:1 – 5:1 dengan auto attack release dan reduksi 8-10dB. Ratio antara 4:1 - 10:1 dengan attack 10-50ms dan release 0,4 detik. Untuk menghasilkan sound yang kuat, coba ratio lebih tinggi dan release lebih cepat

Bass - ratio antara 4:1 - 8:1, attack 50ms, release time 0,4 seconds, reduksi 6-10dB.

Vokal – ratio antara 4:1 - 8:1, attack yang cepat, release 0,5 detik, reduksi 4-6dB.

Jangan terlalu gila-gilaan meng-kompres vokal ! - OldBarn Audio
setting musik Hip-Hop

Seting compressor seperti apa yang dapat menghasilkan punch drum maksimum seperti yang dibutuhkan musik Hip-Hop dan House ?

Dalam banyak kasus Hip-Hop, ratio yang umum digunakan adalah 4:1 hingga 7:1. Ratio di atas 8:1 efektif untuk membatasi (limiting) bukan untuk kompresi. Para jagoan biasanya menggunakan reduksi antara 10 – 15 dB pada kick, snare, bass dan gitar.

Untuk membentuk sound kick drum yang ideal, kami umumnya menggunakan ratio 5:1 dengan threshold -12,4 dB. Sekali anda telah menemukan ratio dan threshold yang cocok, anda telah siap untuk memanaskan panggung dengan men-seting attack dan release yang sesuai - www.modernbeats.com




sumber : http://www.operator-sound.com/

2 komentar:

  1. Greetings from Los angeles! I'm bored to tears at work so I decided to browse your blog on my iphone during lunch
    break. I really like the knowledge you present here and can't
    wait to take a look when I get home. I'm amazed
    at how fast your blog loaded on my cell phone .. I'm not even using WIFI, just 3G ..
    Anyhow, amazing site!

    BalasHapus
  2. Keep on working, great job!

    BalasHapus

Terima kasih atas saran & kritiknya !!

Luas Lingkaran

MENGHITUNG LUAS LINGKARAN

Nilai jari-jari   = 

Terbaru

Lokasi Master of Tutorial

Anda Pengunjung ke :

Translate

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.