 Catatan anekdot
 merupakan alat perekam observasi secara berkala terhadap suatu 
peristiwa atau kejadian penting yang melukiskan perilaku dan kepribadian
 seseorang dalam bentuk pernyataan singkat dan obyektif. Rekaman 
peristiwa penting itu menggambarkan perilaku khusus, artinya perilaku 
keseharian yang terjadinya tidak umum, alih-alih khusus. Pencatatan 
laporan peristiwa penting harus dibedakan antara berita atau fakta dan 
pendapat (opini) observer. Peristiwa penting yang dimaksud seperti: 
perkelahian, membolos, menyontek, membuat gaduh di kelas. Dengan kata 
lain, observasi ini dilakukan terhadap perilaku khusus. Rekaman catatan 
anekdot ini sangat berguna untuk menyelidiki kasus dan menelaah 
perkembangan individu atau sekelompok individu. Menurut
 bentuknya catatan anekdot ini diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: (a) 
Catatan Anekdot Deskriptif, yaitu catatan yang menggambarkan perilaku, 
kegiatan atau situasi dalam bentuk pernyataan, baik pernyataan yang 
bersifat umum maupun khusus, (b) Catatan Anekdot Interpretatif, yaitu 
catatan yang menggambarkan perilaku, kegiatan atau situasi yang 
penafsirannya didukung oleh fakta, dan (c) Catatan Anekdot Evaluatif, 
menggambarkan perilaku, kegiatan atau situasi berupa penilaian oleh 
observer berdasarkan ukuran baik-buruk, benar-salah, layak-tidak layak, 
dan dapat diterima-tidak dapat diterima.
Catatan anekdot
 merupakan alat perekam observasi secara berkala terhadap suatu 
peristiwa atau kejadian penting yang melukiskan perilaku dan kepribadian
 seseorang dalam bentuk pernyataan singkat dan obyektif. Rekaman 
peristiwa penting itu menggambarkan perilaku khusus, artinya perilaku 
keseharian yang terjadinya tidak umum, alih-alih khusus. Pencatatan 
laporan peristiwa penting harus dibedakan antara berita atau fakta dan 
pendapat (opini) observer. Peristiwa penting yang dimaksud seperti: 
perkelahian, membolos, menyontek, membuat gaduh di kelas. Dengan kata 
lain, observasi ini dilakukan terhadap perilaku khusus. Rekaman catatan 
anekdot ini sangat berguna untuk menyelidiki kasus dan menelaah 
perkembangan individu atau sekelompok individu. Menurut
 bentuknya catatan anekdot ini diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: (a) 
Catatan Anekdot Deskriptif, yaitu catatan yang menggambarkan perilaku, 
kegiatan atau situasi dalam bentuk pernyataan, baik pernyataan yang 
bersifat umum maupun khusus, (b) Catatan Anekdot Interpretatif, yaitu 
catatan yang menggambarkan perilaku, kegiatan atau situasi yang 
penafsirannya didukung oleh fakta, dan (c) Catatan Anekdot Evaluatif, 
menggambarkan perilaku, kegiatan atau situasi berupa penilaian oleh 
observer berdasarkan ukuran baik-buruk, benar-salah, layak-tidak layak, 
dan dapat diterima-tidak dapat diterima.
Manfaat Catatan Anekdot
Berbagai manfaat catatan anekdot adalah: 
(a) dapat memperoleh diskripsi perilaku individu yang lebih tepat, (b) 
dapat memperoleh gambaran sebab-akibat perilaku khusus individu, dan (c)
 dapat mengembangkan cara-cara penyesuaian diri dengan masalah-masalah 
dan kebutuhan individu secara mendalam. Di samping, kegunaan catatan 
anekdot bagi pemahaman diri individu, maka catatan anekdot ini pun 
berguna bagi: (i) guru baru dalam rangka penyesuaian diri dengan siswa, 
(ii) guru yang berminat untuk memahami problema-problema siswa, dan 
(iii) bagi konselor untuk memberikan layanan konseling bahkan untuk 
mengadakan pertemuan kasus (konferensi kasus).
Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot
Pengadministrasian catatan anekdot 
terhadap peristiwa/perilaku khusus dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu 
tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil. Tahap persiapan ini 
tidak seperti umumnya dilakukan pada alat rekam observasi yang lain, 
melainkan lebih mengarah pada persiapan pelaksanaan, meliputi 
langkah-langkah:  (a) penetapan siapa observi, (b) bentuk catatan 
anekdot yang digunakan, dan (c) berapa banyak observer yang terlibat 
selama proses pengamatan. Tahap pelaksanaan mencakup langkah-langkah: 
(a) menyiapkan format catatan anekdot, (b) menentukan posisi observasi, 
dan (c) mencatat perilaku observer. Tahap analisis hasil yaitu memberi 
komentar dan interpretasi.
Aplikasi Prosedur Pengadministrasian Catatan Anekdot
Tahap persiapan mencakup langkah-langkah berikut:
(1)  Menentukan aspek perilaku observi 
yang akan dicatat. Semua perilaku anak tanpa terkecuali perlu diamati 
secara sistematis, sehingga akan mengenal ihwal mereka. Akan tetapi 
dalam praktiknya, besar kemungkinan diprioritaskan bagi anak-anak yang 
mengalami masalah dan menunjukkan prilaku khusus (khusus). Aspek-aspek 
perilaku tersebut, misalnya: kerjasama, ketelitian, perkelahian, 
membolos, membuat gaduh, menyontek, dan sebagainya.
(2)  Menentukan siapa yang melakukan 
pencatatan. Pada langkah ini perlu ada penegasan siapa saja yang 
dilibatkan dalam proses pengamatan dan dalam kapasitas profesional. 
Apabila pencatatan dilakukan oleh seorang konselor untuk kepentingan 
bimbingan dan konseling, maka kesediaan dan kompetensi mereka dalam 
pengamatan tidak diragukan. Apabila pencatatan ini dilakukan oleh 
seorang guru, maka terlebih dahulu mereka harus mempunyai pemahaman dan 
menyadari pentingnya catatan anekdot, agar tumbuh kesediaan untuk 
menyusun catatan jika sewaktu-waktu diperlukan. Selanjutnya menentukan 
berapa banyak observer yang dilibatkan untuk melakukan pencatatan 
terhadap perilaku siswa.
Menetapkan bentuk catatan anekdot. 
Berbagai bentuk catatan anekdot seperti: kartu kecil yang berukuran 
setengah halaman jenis kertas folio berisi satu peristiwa dan lazim di 
sebut kartu/catatan asli. Catatan asli merupakan bahan konfidensial, 
sehingga dipertanggungjawabkan kerahasiaannya. Sedangkan kartu yang 
berukuran satu halaman jenis kertas folio berisi beberapa peristiwa 
siswa yang sama, dan bentuk catatan anekdor berkala.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelasanaan observer menyiapkan
 format catatan asli, kemudian mengambil posisi yang memudahkan proses 
pencatatan. Selanjutnya observer melakukan pencatatan terhadap perilaku 
khusus observi dan diusahakan agar ia tidak menyadari jika sedang 
diamati.
Tahap Analisis Hasil
Tahap analisis hasil berupa pemberian 
komentar/interpretasi observer terhadap perilaku observi pada suatu 
kejadian berdasarkan hasil pencatatan. Ada beberapa hal yang dapat 
dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat interpretasi, antara lain:
(1)  Berisi ulasan kesimpulan dan 
komentar dari observer mengenai perilaku observi (2)  Bersifat penilaian
 evaluatif (baik-buruk, benar-salah) (3)  Mengungkap “kemungkinan” 
dibalik perilaku dan simpulan perilaku (4)  mempertimbangkan perasaan 
observi saat berperilaku dan sasaran perilakunya (5)  mencatat respon 
lingkungan (6)  memperhatikan anteseden control dan stimulus dan (7) 
 peka potensi konflik, kebiasaan, dan sifat-sifat individu observi.
Sumber : Daharnis. 2012. Kerangka Materi Asessment dalam BK. UNP.
 


 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas saran & kritiknya !!