IQRO' - BACALAH

Master Of Tutorial

Cari

Home » » Kriteria Memilih Pasangan Hidup dan Calon Menantu Menurut Syari'ah.

Kriteria Memilih Pasangan Hidup dan Calon Menantu Menurut Syari'ah.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
pasangan hidup
Dunia Serasa Milik Berdua
Sudah menjadi kodrat manusia, siapapun dia adanya, jika hendak mencari pasangan hidup sudah pasti menginginkan yang berharta, cantik / ganteng, berkedudukan, bernasab tinggi, dari keluarga terpandang; syukur-syukur kalau ditambah penyayang, setia, penuh tanggungg jawab, sabar, pemaaf, patuh, pintar, populer, baik hati, dermawan, .........(siapa yang tidak mau ?). Tetapi, kerap apa -apa idealisme yang diinginkan, malah sebaliknya yang didapat, perkawinan dirasakan bagai malapetaka, konflik, aneka perbedaan, bahkan tidak jarang berakhir dengan perceraian.  Idealisme hanya menjadi mimpi dan angan-angan. Maka, Agama Islam memberi tuntunan agar ummatnya berhasil dalam membina rumah tangga, sakinah mawaddah wa rahmah,  dan kunci awalnya dimulai dari kriteria dalam memilih pasangan hidup.

Kriteria Memilih Isteri
memilih isteri
Mencari dengan Teliti
Isteri adalah tempat penenang bagi suaminya, tempat menyemai benih, sekutu hidup, pengatur rumah tangga, ibu dari anak-anaknya tempat tambatan hati, tempat menumpahkan rahasia dan mengadukan nasibnya. Isteri merupakan tiang rumah tangga paling penting karena ia menjadi sarana memuliakan anak-anak, membimbing, memberi contoh dan tempat belajar bagi anak-anak, tempat mendapatkan warisan berbagai nilai dan sifat-sifat, tempat anak membentuk emosinya, memperoleh pendidikan bakatnya, bahasanya,  mengenal agamanya dan tempat memperoleh latihan bermasyarakat. karena itu Islam menganjurkan agar memilih isteri yang shaleh dan menyatakannya sebagai perhiasan yang terbaik. Yang dimaksud shaleh disini adalah hidup mematuhi agama dengan baik, bersikap luhur, memperhatikan hak-hak suaminya dan memelihara anak-anaknya dengan baik.Adapun sifat-sifat duniawi yang tidak mempunyai nilai baik, luhur dan utama, Islam memperingatkannya dan menyuruh menjauhinya,

Tuntunan Islam dalam Memilih Isteri

1. Karena agamanya :
                                                      وَلَا تَنكِحُواْ ٱلۡمُشۡرِكَـٰتِ حَتَّىٰ يُؤۡمِنَّ‌ۚ وَلَأَمَةٌ۬ مُّؤۡمِنَةٌ خَيۡرٌ۬ مِّن مُّشۡرِكَةٍ۬ وَلَوۡ أَعۡجَبَتۡكُمۡ‌ۗ
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita         budak yang mu’min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. (QS.Al-Baqarah: 221).
Rasulullah saw bersabda: " Perempuan itu dikawini karena empat perkara; karena cantiknya, atau karena keturunannya, atau karena hartanya atau karena agamanya. Tetapi pilihlah yang beragama, agar selamatlah dirimu." (HR.Bukhari dan Muslim).
isteri shalihah
Isteri Shalihah Membimbing
Anak-Anak 
2. Meluruskan niat, bukan karena motif duniawi
Rasulullah saw. bersabda: " Barangsiapa kawin dengan perempuan karena hartanya, maka Allah malah akan menjaadikannya fakir. Barangsiapa kawin denga perempuan karena keturunanya, malah Allah akan menghinakannya. Tetapi barangsiapa kawin dengan perempuan agar lebih dapat menundukkan pandangannya, membentengi nafsunya atau untuk menyambung tali persaudaraan, maka Allah tentu memberikan barokah kepadanya dengan perempuan itu dan kepada perempuannya diberikan barokah karenanya." (HR.Ibnu Hibban).
3. Mencari yang terbaik sesuai definisi Rasulullah
Rasulullah saw. bersabda: "Perempuan yang terbaik yaitu bila kau lihat, menyenangkan, bila kap perintah mematuhimu, bila kau beri janji, diterimanya dengan baik dan bila kau pergi, dirinya dan hartanya dijaganya dengan baik." (HR.Nasa'i).
4.Memperhatikan lingkungan asalnya.
Rasulullah saw. bersabda: " Jauhilah olehmu si cantik yang beracun!" lalu seorang sahabat bertanya: " Wahai Rasulullah, siapakah si cantik yang beracun itu?" Jawabnya: "Perempuan yang cantik  tetapi dalam lingkungan yang jahat."
5. Disunnatkan agar isteri diambil masih gadis, karena gadis umumnyua masih segaar dan belum pernah mengikat cinta dengan laki-laki lain, sehingga perkawinan lebih kokoh dan cintanya kepada suami lebih menyentuh jantung hatinya, sebab biasnya cinta itu jatuhnya pada kekasih pertama.
Tatkala Jabir bin Abdullah kawin dengan seorang janda, Rasulullah saw. bersabda kepadanya: "Alangkah baiknya seorang gadis saja, engkau dapat bergurau dengannya dan iapun dapat bergurau dengannya."
6. Juga patut diperhatikan tentang perbedaan umur, kedudukan sosial, pendidikan dan keadaan ekonomi antara suami dan istreri. Jika perbedaan-perbedaan dalam soal-soal ini relatif kecil, maka hal ini akan bisa menolong kelanggengan hidup berumah-tanggga dan keabadiannya dalam kasih sayang.
Insyaallah, amin....

Kriteria Calon suami

Kepada wali dalam memilihkan suami buat puterinya, hendaknya dipilihkan laki-laki yang memenuhi syarat-syarat, sbb. :
keluarga sakinah
Keluarga Sakinah Mawaddah
wa Rahmah
1. Beragama Islam/mu'min
 وَلَا تُنكِحُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤۡمِنُواْ‌ۚ وَلَعَبۡدٌ۬ مُّؤۡمِنٌ خَيۡرٌ۬ مِّن مُّشۡرِكٍ۬ وَلَوۡ أَعۡجَبَكُمۡ‌ۗ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلنَّارِ‌ۖ وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ وَٱلۡمَغۡفِرَةِ بِإِذۡنِهِۦ‌ۖ وَيُبَيِّنُ ءَايَـٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ
... Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik [dengan wanita-wanita mu’min] sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya [perintah-perintah-Nya] kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (QS.Al-Baqarah: 221)
2. Ber-akhlak mulia dan baik keturunannya, agar nanti bisa menggaulinya dengan baik, dan kalau mau mentalaknya, ia akan mentalaknya dengan baik pula.
Imam Ghazali dalam kitab Ihya' berkata: "Berhati-hatilah menjaga anak perempuan; itu lebih penting sebab dengan kawin dia menjadi budak yang tak gampang bisa lepas, sedang suaminya bisa bebas mentalaknya kapan saja ia suka."
3. Lelaki yang Taat, paham ilmu agama, tidak fasik dan bukan ahli  maksiat.
* Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Hasan bin Ali: " Saya punya seorang putri. Siapakah kiranya yang patut jadi suaminya menurut anda?" Jawabnya: " Seorang laki-laki yang taqwa kepada Allah. Sebab jika ia senang, ia akan sudi menghormatinya dan jika ia sedang marah, ia tak suka berbuat zhalim kepadanya."
* 'Aisyah r.a. berkata: " Kawin berarti perbudakan, Karena itu hendaklah seseorang perhatikan di tempat mana ia lepaskan anak permpuannya."
* Ibnu Taimiyah berkata: " Laki-laki yang selalu berbuat dosa tidak patut dijadikan suami."

Jika masih ada kriteria yang belum dituliskan di artikel ini, mohon di tambahkan di kotak komentar. *****
                      ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ                          “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”


sumber : jadipintar.com 

1 komentar:

Terima kasih atas saran & kritiknya !!

Luas Lingkaran

MENGHITUNG LUAS LINGKARAN

Nilai jari-jari   = 

Terbaru

Lokasi Master of Tutorial

Anda Pengunjung ke :

Translate

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.