IQRO' - BACALAH

Master Of Tutorial

Cari

Home » » Doa Di Waktu Susah Dan Di Kala Duka

Doa Di Waktu Susah Dan Di Kala Duka

 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
semrawut/ruwet
Benang Kusut - Rumit.
Setiap masalah yang menimpa, pastinya memiliki hikmah di dalamnya. Itu adalah sebuah skenario dari Allah swt.. Semua itu ialah ujian dari sang Khalik terhadap kemampuan seorang hamba-Nya. Apakah hamba Allah akan putus asa atau selalu bersabar ? Apakah hamba Allah mempunyai pribadi yang kuat atau tidak ? Apakah hamba Allah masih selalu ingat Allah atau tidak ?. Terkadang kita sebagai manusia yang tidak tahu apa-apa sering menjudge bahwa pilihan Sang Khalik yang diberikan kepada kita itu tidak adil. Di dalam Al-Qur'an Allah sudah mengabarkan akan menguji manusia dengan aneka kesulitan dan kesusahan: 
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَىۡءٍ۬ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٲتِ‌ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (Q.S. Al-Baqarah: 155)
  1. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah saw. di waktu susah membaca: "  لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ (Tiada Tuhan melainkan Allah Yang Mahabesar lagi Maha Penyantun. Tiada Tuhan melainkan Allah pengatur 'arasy besar. Tiada Tuhan melainkan Allah pengatur langit, pengatur bumi dan pengatur 'arasy mulia)."
  2. Menurut riwayat Turmudzi yang diterima dari Anas r.a. bahwa bila mengahadapi urusan penting, Rasulullah saw. membaca: " يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ (Ya Allah Yang Mahahidup.  Ya Allah Yang Maha Pengatur! Kumohon pertolongan dengan rahamt-Mu!)."
  3. Juga menurut Turmudzi yang diterima dari Abu Hurairah r.a., bahwa jika menghadapi masalah besar, maka Rasulullah saw. menengadah ke langit, lalu mengucapkan: " subhaanallahi l'adzim.  (Mahasuci Allah Yang Mahabesar)." Dan jika memohon dengan amat sangat, maka diucapkannya: "yaa hayyu yaa qayyuum (Ya Allah Yang Mahahidup, ya Allah Maha Pengatur)."
  4. Dalam Sunan Abu Daud terdapat riwayat dari Abu Bakrah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Ucapan doa dari orang yang itimpa kesusahan ialah: '  اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ  (Ya Allah, rahmat-Mulah yang kuharapkan, maka janganlah daku diserahkan hanya kepada diriku walau sekejap pun, dan baikkanlah semua urusanku, tiada Tuhan selain daripada-Mu!)."
  5. Juga terdapat di sana riwayat yang diterima dari Asma' binti 'Umeis bahwa Rasulullah saw. bersabda kepadanya: " Maukah kau saya ajari kalimat yang akan dibaca ketika susah atau dalam kesusahan ? Yaitu: " اللهُ اللهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا  (Ya Allah,  Tuhanku ialah Allah, tiadalah aku mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun)'." Menurut suatu riwayat, kalimat itu hendaklah dibaca 7 x.
  6. Menurut riwayat Turmudzi yang diterima dari Sa'ad bin Abi Waqqash, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Do'a dari Dzun Nunm - yakni Nabi Yunus - ketika ia memohon dalam perut ikan besar, ialah:' لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ' (Tiada Tuhan melainkan Engkau, Mahasuci Engkau sungguh aku termasuk orang-orang yang aniaya.). Tiada seorang Muslimpun yang membaca doa tersebut untuk meminta sesuatu kecuali akan dikabulkan Allah!" Menurut Turmudzi, kalimat itu berbunyai sebagai berikut: "Saya tahu suatu kalimat yang bila diucapkan oleh seseorang yang ditimpa kesusahan pastilah akan dilepaskan oleh Allah, yaitu kalimat saudaraku Yunus a.s.
  7. Dan menurut riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban yang diterima dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwa Nabi saw. bersabda: " Bila seorrang hamba ditimpa suatu kesusahan atau kedukaan lalu dibacanya:'َللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.   '(Ya Allah, akau ini adalah hamba-Mu, purta daari hamba-Mu, selanjutnya putra dari umat-Mu, ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu, menerima segala putusan-Mu, dan memandang adil apa juga hukum-Mu; aku mohon dengan asma apa juga yang engkau sebutkan terhadap diri-Mu, atau pernah Engkau ajarkan kepada salah seorang diantara makhluk-Mu, atau Engkau simpan dalam perbendaharaan gaib dari ilmu-Mu, agar Al-Qur'an itu Engkau jadikan kembang hatiku, cahaya dadaku, pelenyap duka dan penghilang susahku), maka Allah akan menghapus kesusahan dan kedukaannya, serta menggantinya dengan kelapangan dan kegembiraan.

Do'a Yang Diucapkan Ketika Melihat Orang Yang Ditimpa Bala

  1. Diriwayatkan oleh Turmudzi dari Abu Hurairah r.a. serta dinyatakannya hasan, bahwa Nabi saw. bersabda: " Barangsiapa menyaksikan orang yang ditimpa bala, lalu diucapkannya:' Alhamdulillahil ladzi 'afaani mimmab talaka bih, wafadhdhalanii 'alaa katsirin mimman khalaqa tafdhila'. ' (Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan daku dari bala yang telah ditimpakan-Nya padamu, dan yang telah mengutamakan diriku dari kebanyakan makhluk-Nya), maka ia tidaklah akan ditimpa oleh bala tersebut."
Berkata  Nawawi: "Menurut para ulama, hendaklah ucapan itu dibacanya secara perlahan - sir - sekira dapat kedengaran olehnya tapi tidak sampai kedengaran oleh yang ditimpa bala, agar tidak melukai hatinya, kecuali bila ia ditimpa bala itu disebabkan perbuatan maksiat, maka tidak apa kedengaran olehnya asal saja ia tidak khawatir akan akibatnya.

                      ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ                          “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Semoga bermanfaat.
Sumber: Fikih Sunnah 4. Sayyid Saabiq, telah diedit untuk keselarasan.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas saran & kritiknya !!

Luas Lingkaran

MENGHITUNG LUAS LINGKARAN

Nilai jari-jari   = 

Terbaru

Lokasi Master of Tutorial

Anda Pengunjung ke :

Translate

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.