Pesta Malam Tahun Baru. |
Sudah menjadi tradisi tahunan di seluruh penjuru dunia, bahwa pergantian tahun baru
Masehi selalu dirayakan dengan aneka kemeriahan. Dari mulai bunyi
petasan, terompet, pesta kembang api, panggung hiburan, hingga saling
menanti dan mengucapkan selamat tahun baru pada detik-detik pergantian
tahun (pukul 00.00). Merayakan tahun baru masehi seakan dijadikan suatu
kewajiban, hingga instansi pemerintah pun sering memfasilitasi untuk
acara keramaian malam pergantian tahun ini. belum lagi media massa dan
dunia bisnis yang menganggap ini sebagai peluang mencari keuntungan,
turut menggemakan dan melestarikan kemeriahannya hingga ke seantero
negeri. Intinya kemeriahan menjalar hingga ke pelosok kampung, sampai
ke umbul-umbul dan spanduk "Selamat Tahun Baru".
Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru
pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius
Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti
penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM.
Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes,
seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan
baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan
orang-orang Mesir.
Satu tahun
dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar
menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1
Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari
ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari
penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di
tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius
atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius
Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.
Perayaan Tahun Baru
Permulaan tahun
baru, yakni setiap tanggal 1 Januari, telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun
kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya
sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.
Pada mulanya
perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru
pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi
dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1
Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal
tersebut.
Tradisi Perayaan Tahun Baru Di Berbagai Negara
Seperti kita
ketahu, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual
keagamaan atau kepercayaan mereka—yang tentu saja sangat bertentangan dengan
Islam.
- Di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil.
- Orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).
- Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year’s Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.
- Pada tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan “Selamat Tahun Baru” dan menyanyikan Auld Lang Syne.
- Di negara-negara lain, termasuk Indonesia? Sama saja! Bagi kita, orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan semakin ikut andil dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang hebat. Sementara beberapa pekan yang lalu, kita semua sudah melewati tahun baru Muharram, dengan sepi bahkan tanpa peduli!
sumber : jadipintar.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas saran & kritiknya !!